Jelang Lebaran, Petani di Lamsel Panen Cengkih

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Memasuki masa panen cengkih sejumlah petani di Lampung Selatan (Lamsel)  mendapat keuntungan.

Suyatinah, petani di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan menyebut, cengkih varietas sikotok telah bisa dipanen bertahap. Dibanding masa panen raya, panen penyelang memiliki hasil yang lebih terbatas di setiap pohon.

Buah cengkih yang bernama ilmiah Syzgium aromaticum sebut Suyatinah jadi investasi tahunan. Namun ia menyebut memilih jenis cengkih teknik grafting atau sambung pucuk.

Varietas itu memberinya peluang tanaman bisa berbuah lebih banyak dan cepat. Bagian batang bawah yang cepat tumbuh, dikombinasikan dengan batang atas cepat berbuah dipilihnya.

Saat berbuah Suyatinah bilang cengkih miliknya hanya menghasilkan rata-rata 10 kilogram. Sebab jenis sikotok, silaut yang ditanam olehnya memasuki tahun ke delapan usai tanam.

Produksi akan meningkat seiring batang tanaman yang membesar dan tinggi. Mendapat rata-rata 10 kilogram per pohon ia bisa mendapat 1 kuintal cengkih kering.

“Panen penyelang atau selingan kerap menghasilkan buah yang terbatas namun tetap memberi keuntungan bagi petani. Menjadikan tanaman cengkih sebagai komoditas tumpangsari pada kebun,” terang Suyatinah saat ditemui Cendana News, Senin (26/4/2021).

Suyatinah bilang varietas cengkih sikotok menurutnya memiliki ukuran kecil namun lebat. Saat mendekati panen ia melakukan proses penyortiran buah yang telah matang.

Setelah melalui proses pengeringan cengkih yang telah dipanen akan dibeli pengepul. Pengepul atau cengkau membeli hasil panen petani seharga Rp80.000 hingga Rp90.000 per kilogram.

Masa panen penyelang berbarengan dengan kemarau sebut Suyatinah meningkatkan kualitas cengkih. Proses pengeringan menghasilkan cengkih dengan kadar air rendah.

Lihat juga...