Investasi Keanekaragaman Hayati Penting Untuk Kesehatan

“Laporan tersebut mengidentifikasi eksploitasi lingkungan yang tidak berkelanjutan karena perubahan penggunaan lahan, perluasan pertanian, perdagangan, dan konsumsi satwa liar yang mengganggu interaksi alami antara satwa dan mikroba mereka,” katanya.

Di ASEAN, kata dia, penyakit kardiovaskular, masalah pernapasan kronis, dan diabetes merupakan penyebab utama kematian.

“Ini sebagian besar didorong oleh kurangnya akses makanan dan keanekaragaman makanan, lingkungan yang aman, dan gaya hidup aktif. Karena itu, sangat penting  bahwa lingkungan yang mendukung menjamin ekosistem yang sehat,” katanya.

ASEAN, lanjut dia, merupakan rumah bagi beragam spesies tanaman obat, dalam mengatur dan mengelola sumber daya ini menekankan keterkaitan yang kuat antara kesehatan manusia dan keanekaragaman hayati.

“Misalnya, Senna alata atau akapulko, tanaman obat yang ada di enam negara anggota ASEAN memiliki sifat antiradang, antijamur, dan lain-lain,” katanya.

Kemudian, terdapat juga Euphorbiaceae atau prakplae di Kamboja, digunakan sebagai obat alami untuk diabetes dan gangguan pencernaan.

Selain manfaat pengobatan dan kesehatan, sumber daya obat yang ditemukan di alam juga memberikan penghasilan tambahan dan mata pencaharian bagi banyak komunitas.

“Segala bentuk investasi dalam keanekaragaman hayati dan kesehatan masyarakat tidak akan pernah sia-sia. Manfaat nyata dari melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayatinya tidak dapat dihitung dan dapat dinikmati oleh generasi ke generasi,” demikia Theresa Mundita S. Lim. (Ant)

Lihat juga...