Investasi Keanekaragaman Hayati Penting Untuk Kesehatan
JAKARTA – Direktur Eksekutif Pusat Keanekaragaman Hayati ASEAN (ASEAN Center for Biodiversity/ACB), Dr. Theresa Mundita S. Lim, menyatakan berinvestasi dalam keanekaragaman hayati menjadi bagian penting terhadap kesehatan manusia.
“Kami telah melihat bagaimana Covid-19 telah mengungkap hubungan yang rapuh antara manusia dan alam,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Tepat pada peringatan Hari Kesehatan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 7 April, ia menilai tema “Building a fairer, healthier world” (Membangun dunia yang lebih adil dan lebih sehat) adalah pengingat yang tepat, bahwa kesehatan adalah dasar dari pemulihan ekonomi dan kemakmuran.
Untuk mencapai hal itu, kata dia, diperlukan investasi yang sesuai di alam dan keanekaragaman hayati.
Di kawasan ASEAN, kata dia, hingga 31 Maret 2021 pandemi Covid-19 telah merenggut sebanyak 58.589 jiwa, dengan 2.827.782 kasus yang dikonfirmasi sejak tahun 2020. Namun, akhir pandemi tampaknya belum terlihat seiring dengan gelombang baru infeksi yang melanda beberapa bagian dunia, dan ancaman penyakit baru yang muncul.
Ia menilai, bahwa keanekaragaman hayati sangat berharga dalam memastikan kesehatan bagi semua.
Disampaikannya, bahwa keanekaragaman hayati yang sehat meliputi keragaman genetik, spesies, dan ekosistem adalah komponen vital, karena tidak hanya membangun ketahanan dari penyakit, tetapi juga mempersempit kesenjangan sistem kesehatan.
Dengan keanekaragaman hayati yang kurang sehat, menurut dia, manusia berada pada risiko besar. Ia merujuk laporan pandemi Covid-19 terbaru dari Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES), yang memperingatkan tentang bagaimana peningkatan aktivitas manusia mendorong risiko pandemi.