Hasil Tangkapan Ikan Nelayan Pulau Pasaran Berkurang Imbas Purnama
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Sejumlah nelayan tradisional di Pulau Pasaran, Kelurahan Kota Karang, Teluk Betung Barat, Bandarlampung memilih istirahat melaut. Ujang, salah satu nelayan setempat dan sejumlah rekan mengaku bulan terang atau purnama jadi faktor nelayan urung melaut. Fase bulan terang mempengaruhi hasil tangkapan, gelombang pasang.
Ujang menyebut pada kondisi normal fase bulan mati ia bisa mendapatkan hasil tangkapan satu ton. Menggunakan jenis perahu bagan congkel bersama bidak atau anak buah kapal lokasi penangkapan ikan ada di Teluk Lampung. Namun saat bulan purnama ia memilih istirahat melaut untuk faktor keselamatan. Isi waktu istirahat sebagian nelayan memperbaiki perahu dan alat tangkap.
Ujang bilang sebagian nelayan juga memilih ngebabang atau pulang kampung. Fase bulan purnama yang berlangsung sepekan lebih bersamaan dengan bulan puasa jadi kesempatan nelayan istirahat. Beberapa nelayan mengandalkan hasil tangkapan dengan pancing rawe dasar untuk ikan laut dalam (demersal). Sementara ikan permukaan (pelagis) memanfaatkan bagan apung.
“Nelayan memilih istirahat melaut karena paceklik ikan di perairan sekaligus menjadi peluang waktu untuk istirahat agar bisa mempersiapkan peralatan pada musim tangkap berikutnya, hanya nelayan dengan perahu ukuran besar yang masih berani melaut meski hasil tangkapan terbatas,” ungkap Ujang saat ditemui Cendana News, Senin (26/4/2021).
