Getuk, Kudapan Lezat yang Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
BANDUNG — Tidak ada yang tahu persis, sejak kapan kue Getuk pertama kali diperkenalkan. Namun berbagai literatur menyebut, bahwa sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Kudapan yang terbuat dari singkong itu diyakini pernah menjadi makanan alternatif di saat masyarakat Indonesia tengah mengalami kesulitan beras.
“Iya namanya dulu di masa penjajahan, semua serba susah. Jadi masyarakat dulu itu harus mampu mengolah bahan saja biar bisa dimakan. Saya juga sering dengar, kalau leluhur kita suka makan singkong, salah satu hasil olahannya ya Getuk ini,” kata Dedi salah seorang Pedagang Getuk kepada Cendana News, Sabtu (10/4/2021) di Arjasari, Kabupaten Bandung.
Sampai sekarang Getuk masih eksis sebagai kuliner khas nusantara dengan cita rasa yang lezat. Teksturnya yang kenyal dan empuk, ditambah dengan baluran parutan kelapa, membuat Getuk juga memiliki rasa manis dan gurih sekaligus.
“Pasti getuk yang dulu dan sekarang berbeda, tapi bahan dasar utamanya tetap sama. Kalau sekarang itu lebih variatif, mulai dari warnanya, campurannya, mau pun bentuknya. Yang paling pasti, Getuk itu nikmat dari dulu sampai sekarang,” tutur Dedi.

Lebih lanjut, Dedi mengaku sudah hampir 15 tahun berjualan kue Getuk. Menurut Dedi, saat ini peminat sudah relatif berkurang, jauh jika dibandingkan saat berjualan di tahun 2000 an.
“Mungkin karena sekarang sudah semakin banyak pilihan makanan dan jajanan. Apalagi kalau di pasar, wah semakin banyak. Di jual 1 kue Rp1.000 pun agak susah terjual, padahal rata-rata di kota yang saya tahu harganya paling murah udah Rp2.000,” ucap Dedi.