D’ozone dan Zeta Green CPR Undip Mulai Diproduksi Massal

Editor: Makmun Hidayat

SEMARANG — Dua produk hasil penelitian Center for Plasma Research (CPR) Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro, yakni D’ozone dan Zeta Green memasuki tahap baru, dengan mulai diproduksi secara massal.

“Salah satu peran penting industri terhadap hilirisasi hasil riset perguruan tinggi, berupa  melakukan pendampingan sejak proses riset, berlangsung hingga memasuki tahap komersialisasi,” papar peneliti Undip, sekaligus pimpinan CPR FSM Undip, Prof Dr Muhammad Nur DEA, saat dihubungi di Semarang, Jumat (30/4/2021).

Termasuk saat ini, melalui perusahaan manufaktur partner PT. Dipo Technology, sudah mulai memproduksi dua produk inovasi dari CPR FSM Undip.

“CPR berdiri sejak Februari 2005 sebagai pusat penelitian plasma dan aplikasinya. Kegiatan penelitian aplikasi plasma ini, meliputi plasma untuk lingkungan, makanan, pertanian, tekstil, material, medis dan energi. Ada sejumlah produk riset yang kita hasilkan,” terangnya.

Seperti D’ozone untuk memperpanjang masa simpan produk hortikultura, seperti tomat dan cabai, sampai 2 bulan. Kemudian ada, Zeta Green, alat penjernih udara yang mampu membunuh bakteri, virus dan jamur dalam ruangan tertutup dan berpendingin udara.

Bahkan Zeta Green kini tengah memasuki tahap pengembangan produk Zeta Green Mobile, untuk sterilisasi kamar hotel dengan waktu singkat kurang dari 20 menit.

Di bidang perikanan, CPR menghasilkan Seaozone, yang berfungsi untuk memperpanjang masa simpan ikan hingga 16 hari dengan suhu 2-8° Celcius. Alat tersebut bahkan bisa dipasang di palka kapal, sehingga ikan yang ditangkap tetap terjaga mutunya hingga dibongkar di dermaga. Kemudian ada, Medical Ozone Generator atau M’Ozone, yang digunakan untuk mengobati luka luar yang susah mengering pada penderita diabetes.

Lihat juga...