Budidaya Melon dalam ‘Green House’ Kurangi Risiko Gagal Panen
Editor: Makmun Hidayat
BANDUNG — Cuaca buruk selalu menjadi ancaman serius bagi sektor pertanian. Tidak jarang petani akhirnya mengalami gagal panen akibat cuaca yang tidak mendukung. Mukhtar, Petani asal Desa Mekarlaksana, Cikancung, Kabupaten Bandung salah satu yang mengaku pernah mengalami risiko tersebut.
Tahun lalu, tanaman melon miliknya mengalami gagal panen akibat curah hujan yang tinggi, dan membuatnya rugi cukup besar. Belajar dari pengalaman tersebut, kini Mukhtar melakukan budidaya melon di dalam green house, sehingga cuaca dapat dikendalikan.
“Saat musim hujan tingkat kerusakan tanaman melon ini memang bisa 50-80 persen, bahkan bisa sampai gagal panen. Jadi budidaya di dalam green house adalah salah satu solusinya,” kata Mukhtar saat ditemui di kebun miliknya, Senin (12/4/2021).
Selain itu, budidaya melon dalam green house membuat petani lebih konsisten dalam mengontrol tanaman, serta terukur terhadap pertumbuhan melon.
“Kualitas melon lebih terjaga, dan jumlah buah layak makan yang lebih banyak dibanding buah melon yang tumbuh di tempat terbuka,” ucap Mukhtar.
Lebih lanjut, penggunaan bahan kimia pun dapat dikurangi seminim mungkin karena kontrol hama dilakukan secara lebih ketat. Hal ini membuat pertumbuhan memiliki potensi keuntungan yang tinggi.
“Cuma memang biaya pembangunan green house ini tidak murah. Saya kira-kira habis Rp200 juta untuk membangun ini. Alhamdulillah, saya juga dapat bantuan pemerintah, jadi tidak terlalu berat,” paparnya.
