Berkebun di Lahan Tidur Cukupi Ketahanan Pangan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA –  Sejak pandemi Covid-19 melanda, Yatno (54) memanfaatkan lahan tidur di bantaran kali Cijantung untuk berkebun yang ditanami berbagai jenis sayur dan tanaman produktif.

Lahan kosong yang semula tidak terawat itu, kini menjadi sejuk dan bernilai ekonomi karena kebutuhan pangan keluarga Yatno dan warga pun terpenuhi.

“Saya hobi bercocok tanam, tapi nggak punya lahan. Saya manfaatkan lahan di bantaran kali ini dengan nanam sayuran, agar terlihat hijau dan asri,” ujar Yatno, kepada Cendana News, ditemui di area kebun di Jakarta, Senin (19/4/2021).

Ragam jenis sayuran dan tanaman produktif yang ditanam di antaranya, cabai rawit, kenikir, singkong, pepaya, talas dan pisang.

Menurutnya, tidak sulit menanamnya yang terpenting secara rutin disiram. Untuk cabai rawit, kenikir dan pepaya, cukup dengan menebar bijinya. Sedangkan singkong, pisang dan talas, ditanam batangnya.

Bercocok tanam di lahan ini dengan pola tumpangsari. Cara ini diyakini Yatno sebagai solusi terbatasnya lahan untuk menanam berbagai komoditas pangan di masa pandemi Covid-19.

Menurutnya, tumpangsari tanaman dapat berkontribusi pada kesuburan tanah dan panen yang bagus. Bahkan tanaman juga terhindar dari hama penyakit.

“Pola tumpangsari ini sistem tanam yang rapat dapat menjadi solusi ketahanan pangan. Tentu pengelolaannya harus tepat dengan pemupukan yang berimbang,” ujarnya.

Selain pola tumpangsari, Yatno juga menanam cabai rawit di dalam pot-pot yang ditata rapi di tembok bantaran kali Cijantung.

Dikatakan dia, biji cabai yang ditebar di lahan tidur, setelah tumbuh lalu dipindahkan ke dalam pot tersebut.

“Ada 15-an pot tanaman cabai rawit, dan sudah panen,” ujar Yatno, warga RT 01 RW 02, Kelurahan Cijantung, Jakarta Timur.

Lihat juga...