Barongko, Kue Pisang Khas Bugis Alternatif Menu Takjil di Lamsel

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Kue barongko yang merupakan menu spesial dalam acara khusus suku Bugis-Makassar, saat ini juga muncul saat Ramadan di pesisir Lampung Selatan. Kue barongko merupakan kue tradisional berbahan baku pisang.

Harisnawati, pembuat kue tradisional, mengaku menyiapkan barongko dan sejumlah menu takjil lainnya berupa makanan dan minuman.

Menurutnya, kue barongko kerap disajikan pada acara pernikahan, lamaran, khitanan, dan kelahiran. Namun seiring perkembangan zaman, kue itu disajikan pula pada sejumlah acara keluarga, arisan, dan rapat. Warga Desa Pematangpasir, Kecamatan Ketapang, Lamsel itu membuat barongko yang manis dan lembut.

Harisnawati, memanfaatkan melimpahnya pasokan bahan baku pisang untuk membuat kue barongko di Desa Pematangpasir, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan untuk menu takjil, Sabtu (24/4/2021). -Foto: Henk Widi

Barongko kerap disajikan dalam kondisi dingin, setelah penyimpanan di kulkas. Bahan pembuatan barongko pun cukup mudah. Ia memilih jenis pisang kepok. Selain pisang matang, bahan lain berupa santan matang, telur, gula pasir, susu bubuk, garam. Sebagai pembungkus digunakan daun pisang kepok disemat lidi pelepah kelapa.

“Pada kondisi normal, saya membuat barongko untuk menu jajanan pasar yang akan dijual bersama makanan tradisional lain, sebagian pesanan acara keluarga. Namun, saat Ramadan permintaan barongko ikut meningkat untuk hidangan takjil,” terang Harisnawati, saat ditemui Cendana News, Sabtu (24/4/2021).

Harisnawati menyebut, barongko tepat menjadi menu takjil karena memiliki rasa manis. Makanan manis dengan porsi yang pas, cocok untuk memulihkan energi setelah seharian menahan lapar. Proses pembuatan yang mudah menjadikan kue barongkomen jadi menu warga pesisir pantai timur Lamsel, keturunan Bugis tersebut. Kue tersebut juga digemari warga lain yang terbiasa menyantap barongko.

Lihat juga...