Bahaya Minyak Goreng Dipakai Berulang
“Mengenai kanker ini, saya menemukan makin maju usianya. Dulu saya dapat pasien kanker usus besar laki-laki usianya di atas 50 tahun. Sekarang saya sering dapat pasien kanker usus besar dimulai usia 30 tahun, bahkan di akhir 20 tahun,” kata Juwalita.
Di sisi lain, konsumsi terlalu banyak lemak jenuh (dari minyak yang dipakai berkali-kali) juga bisa mengganggu bakteri baik di saluran cerna, membuat kondisinya menjadi tidak sehat. Akibatnya, mudah terjadi perubahan sifat sel yang memicu kanker.
Solusi dari Dokter
Kementerian Kesehatan merekomendasikan asupan minyak harian tak lebih dari 5 sendok makan bila konsumsi kalori per hari 2.000 kalori. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan asupan lemak maksimal 30 persen asupan dari energi total dalam sehari.
Hal ini berarti lemak jenuh diminimalkan 10 persen dari asupan energi total, sedangkan lemak trans hanya 1 persen dari asupan energi total.
Sebagai salah satu solusi, menurut Juwalita sebaiknya Anda bijak menggunakan minyak untuk mengolah makanan. Kemudian, demi bisa menangkal radikal bebas akibat efek menggoreng, konsumsilah makanan tinggi antioksidan.
Makanan mengandung antioksidan misalnya buah pepaya, jambu biji, sayur bayam, brokoli (terkandung vitamin C), kacang-kacangan, alpukat (vitamin E), sayuran berwarna merah atau kekuningan (mengandung karoten) seperti labu, melon kuning, paprika oranye.
Ini artinya, Anda tidak bisa melepaskan asupan sayur dan buah dalam menu makanan Anda. Pakar kesehatan di Kementerian Kesehatan menyarankan Anda mengonsumsi sayuran sekitar 150 gram atau 1 mangkuk sedang.
Sementara untuk buah-buahan, sebaiknya konsumsilah yang beraneka ragam, agar kandungan antioksidannya makin beragam pula, dengan total sepertiga piring makan Anda. Misalnya, 150 gram pepaya itu sama dengan 2 potong sedang, 2 buah jeruk sedang setara 110 gram, atau 1 buah kecil pisang ambon sama dengan 150 gram.