Bahaya Minyak Goreng Dipakai Berulang

Ilustrasi -Dok: CDN

Rekomendasi trans fat sendiri sebenarnya hanya bisa dikonsumsi di bawah 1 persen dari asupan makanan sehari-hari.

Dampak pada Kesehatan
Anda bisa membayangkan, bila berkali-kali menggunakan minyak yang sama untuk menggoreng, maka trans fat makin tinggi, begitu juga dengan ketiga proses kimiawi tadi. Zat berbahaya yang akan dihasilkan juga makin banyak.

Juwalita mengatakan, dampak efek antioksidan yang sebenarnya terkandung dalam minyak makin turun kadarnya. Padahal, sebenarnya zat ini untuk meredam radikal bebas.

Dampak pada kesehatan jelas, yakni meningkatnya kadar kolesterol jahat atau LDL, kondisi peradangan di dalam tubuh dan ini tidak terlihat.

Bila peradangan terjadi di pembuluh darah, muncul plak, lalu membuat pembuluh menjadi sempit dan akhirnya menghambat aliran darah.

“Karena kebiasaan mengonsumsi lemak trans dalam makanan cepat saji dan akhirnya memunculkan plak di pembuluh darah, maka keluhan yang terjadi seperti stroke,” tutur Juwalita yang lulusan dari FKUI.

Studi yang melibatkan hewan uji coba pada 2012, menunjukkan pemberian minyak kelapa sawit yang dipanaskan 5-10 kali akan menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah dalam waktu 6 bulan.

Proses menggoreng pada suhu 170-220 derajat Celcius menghasilkan PAH yang bisa berinteraksi dengan enzim dalam tubuh. Enzim ini berfungsi dalam serangkaian proses kimia dalam tubuh.

PAH juga dapat menyebabkan kerusakan protein dalam tubuh, dan akhirnya menyebabkan cedera pada membran sel. PAH bahkan menyebabkan kerusakan pada DNA, padahal bila terjadi kerusakan pada DNA, maka sifat sel akan berubah. Akibatnya? Terjadilah kanker, di antaranya pada payudara, kolorektal dan prostat.

Lihat juga...