Wana Wisata Ciptakan Peluang Pendapatan Berbasis Alam
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Pengelolaan wana wisata sebut Mutohirin, memiliki potensi untuk pendapatan ekonomi masyarakat. Kunjungan dari sejumlah wisatawan sebutnya bisa menjadi sumber pemasukan bagi pengelola. Vegetasi hutan sekunder yang sebagian dikelola masyarakat sebutnya bisa menjadi wisata alam dengan atraksi panen damar, panen durian dan beragam buah hutan.
Pengelolaan Cecakhah Way Pekhos sebut Mutohirin, menjadi upaya pengelolaan berkelanjutan. Sebab sejumlah destinasi wisata alam di kaki Gunung Rajabasa cukup beragam. Selain Cecakhah Way Pekhos ia menyebut telah melihat pengelolaan wana wisata berbasis air terjun. Lokasi itu ada di air terjun Way Tayas di Pangkul, air terjun Cugung, air terjun Way Kalam dan sejumlah air terjun lain.
“Potensi wisata alam berbasis hutan kami kembangkan dengan tetap mempertahankan keaslian alam yang ada, hanya membenahi fasilitas tambahan agar nyaman bagi pengunjung,” cetusnya.
Bisa ditempuh dengan jarak sekitar 5 kilometer dari akses jalan utama, keasrian wana wisata akan terlihat. Suasana hutan alami dengan kicauan burung jadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung. Meski ditempuh dengan jalan kaki, memakai motor, kesegaran alami air Cecakhah Way Pekhos bisa menjadi destinasi wisata pilihan.
Adian Novrizal, pemuda Desa Pematang menyebut, pemanfaatan wana wisata sebutnya telah dilakukan sejak lama. Namun Cecakhah Way Pekhos baru kembali dikenal setelah masa pandemi Covid-19 di mana kerinduan wisata alam menjadi tren. Sebagai peringatan Hari Hutan Internasional setiap tanggal 20 Maret, ia menyebut wana wisata jadi potensi untuk mendapatkan sumber ekonomi.
“Pengelola bisa mendapat pemasukan jasa wisata, jasa ojek dan menjual produk hasil pertanian yang ditawarkan pada pengunjung,” sebutnya.