Tanaman Kakao di Sikka Masih Terserang Hama

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Ratusan hektare tanaman kakao di Desa Nebe dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terserang hama busuk buah.

“Tanaman kakao kami masih terserang hama busuk buah meskipun sudah mulai berkurang, ” kata Albinus Lase warga Kampung Wairbou, saat ditemui di rumahnya, Senin (15/3/2021).

Binus sapaannya mengatakan, sudah sekitar 10 tahun tanaman kakao warga terserang hama busuk buah dan disemprot pestisida namun tidak mempan sama sekali.

Petani kampung Wairbou, sAlbinus Lase saat ditemui di kebunnya, Senin (15/3/2021). -Foto: Ebed de Rosary

Menurutnya, meskipun saat ini sudah mulai berkurang penyakit busuk buah namun buah kakao yang dibelah pun bijinya banyak yang rusak akibat terserang penyakit.

Dia menambahkan, saat musim hujan seperti sekarang ini dengan curah hujan yang tinggi saat ini tanah becek dan lembab sehingga penyakit busuk buah dan serangga banyak menyerang kakao.

“Meskipun bagian luar buah kakaonya terlihat bagus namun isi bagian dalam terutama bijinya keras dan rusak. Pemerintah anjurkan untuk tebang tanaman kakao yang sudah tua namun masyarakat tidak melaksanakan karena takut rugi,” ujarnya.

Binus mengakui, petani di Desa Nebe selain menanam kakao, dalam satu hamparan areal kebun juga ditanami kelapa, pisang dan lainnya.

Ia menyebutkan hal ini dilakukan sebab kalau hanya mengandalkan hasil produksi kakao tentu pendapatan petani sangat minim sekali.

Ditambahkannya, saat pandemi corona harga jual kelapa dan kakao pun turun sehingga petani tidak bergairah mengurus kebun kakao dan kelapa.

Lihat juga...