Potensi Wisata Religi di Kota Semarang Perlu Dioptimalkan

Editor: Makmun Hidayat

SEMARANG — Kota Semarang, dengan usia menginjak 474 tahun, memiliki sejarah panjang yang berpotensi dikembangkan sebagai wisata ziarah atau religi. Hal ini didukung dengan keberadaan sejumlah objek wisata ziarah, yang ada. Termasuk keberadaan makam Ki Ageng Sunan Pandanaran, sebagai pendiri kota tersebut.

“Potensi wisata ziarah di Kota Semarang, perlu kita optimalkan. Apalagi, ada sejumlah objek wisata yang mendukung, baik yang kita kelola atau pun dijalankan oleh pihak swasta,” papar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Indriyasari saat dihubungi di Semarang, Minggu (21/3/2021).

Salah satunya, makam Ki Ageng Sunan Pandanaran, yang terletak di Jalan Mugas Dalam II / 4 kelurahan Randusari.

“Pengembangnnya juga menjadi prioritas Disbudpar, karena selain mendukung wisata religi juga terdapat keterkaitan Semarang Kota Semarang. Selain itu juga kita kembangkan wisata religi di kawasan Kalibanteng Kulon, d isana ada makam Sunan Kuning atau Sun An Ing. Selain itu, juga tengah dikembangkan wisata religi Kiai Soleh Darat,” tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Indriyasari saat dihubungi di Semarang, Minggu (21/3/2021). -Foto Arixc Ardana

Selain dikelola Pemkot Semarang, banyak juga wisata religi yang dikelola swasta atau yayasan terkait, misalnya Klenteng Tay Kay Sie, Sam Poo Kong, Pagoda Watugong, Masjid Agung Jawa Tengah, Gereja Blenduk, hingga makam  Syekh Jumadil Kubro.

“Kita dorong pengelolaannya agar lebih optimal, sehingga selain mampu menarik wisatawan, juga semakin menambah kenyamanan. Misalnya kebutuhan lahan parkir, seperti di makam Ki Ageng Pandanaran, kita perluas lahan parkirnya agar mampu menampung peziarah yang datang. Kita lengkapi juga sarana prasarana pendukung lainnya,” tambahnya.

Lihat juga...