Minyak Tanah Subsidi di Sikka Langka
Editor: Mahadeva
MAUMERE – Minyak tanah subsidi, yang biasa dijual bagi warga masyarakat Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan harga Rp4.500 per–liter, sejak Februari 2021 mulai sulit diperoleh masyarakat setempat.
“Sejak bulan lalu kami sulit mencari minyak tanah di pangkalan. Pemerintah harus mengawasi peredarannya,” kata Maria Wiliborda, warga Kelurahan Wairotang, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Sabtu (20/3/2021).
Maria saat ini terpaksa membeli di pengecer, yang berjualan mangkal di pinggir jalan, dengan harga Rp7.000 per-liter. Stok di pangkalan tercatat hanya dua hari ada. Stok cepat habis, karena banyak warga yang membeli untuk disimpan di rumah.
Pembelian, harus dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP), untuk proses pendataan di pangkalan minyak tanah resmi. “Kalau di pangkalan resmi biasanya memakai KTP kalau ingin membelinya. Harga jualnya cuma Rp4 ribu per-liternya. Tetapi kalau di pengecer di pinggir jalan, dijual Rp5 ribu bahkan hingga Rp7 ribu kalau sedang langka,” tandasnya.

Maria mengaku bingung, sebab biasanya pasokan dari penyalur selalu lancar, termasuk pasokan dari Pertamina. Tetapi, stok di pangkalan sering tidak tersedia.
Dirinya berharap, Pemkab Sikka gencar melakukan pengawasan, karena ditakutkan minyak tanah ditimbun atau dipergunakan untuk kebutuhan lain, termasuk dijual ke luar daerah. “Pemerintah harus rutin melakukan pengawasan di pangkalan termasuk di penyalur. Takutnya ada yang menjualnya dengan harga tinggi, untuk mengeruk keuntungan saat warga sedang sulit ekonominya akibat pandemi Corona,” ucapnya.