Menjanjikan, Pengrajin Arang Batok Kelapa Hasilkan Rp1,5 Juta Sehari

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

BEKASI — Gumpalan asap tebal keluar dari celah empat drum pembakaran tempurung kelapa yang bertumpuk, di lingkungan sepi wilayah Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/3/2021).

Cuaca di lokasi pembuatan arang begitu cerah. Selain pengolahan arang dan tempat pengolahan kopra, yang juga bermain dengan bara api. Mereka bisa memproduksi arang batok kelapa sehari minimal 1,5 kwintal.

“Satu kwintal setengah diambil rata-rata setiap hari, karena kadang lebih, tergantung dari stok batok kelapa. Sekarang lagi sepi, karena pemasoknya tidak datang. Kalau banyak biasanya bisa sepuluh drum sekali pembakaran,” ungkap Adi, salah satu pekerja di sebuah usaha arang batok kelapa di Bekasi, kepada Cendana News, Selasa (16/3/2021).

Diakuinya permintaan di Kota Bekasi cukup banyak. Bahkan sehari satu kwintal setengah yang diproduksi langsung ludes terjual, atau kurang untuk memenuhi permintaan pasar.

Fadilah, nama lengkap pemuda asal Brebes ini, mengaku pasokan batok kelapa datang dari beberapa tempat seperti pasar Kramat Jati atau Pasar Kecapi. Harganya pun bervariasi, untuk batok kelapa satu karung ukuran 50 kilogram biasanya Rp27-30 ribu.

“Kalau untuk harga jual kami menjual Rp11 ribu/Kg. Biasanya tukang sate, warung makan dan lainnya. Harga kami memang lebih tinggi tapi kualitasnya sesuai, karena prosesnya tidak menggunakan air. Arang kami, lebih kering dan diakui oleh konsumen,”tandas Adi.

Omzet sehari mencapai Rp1,5 juta dengan produksi diambil rata-rata 1,5 kwintal.

Adapun proses pembuatan arang batok kelapa memerlukan waktu hingga 18 jam. Lokasi tersebut dijaga oleh dua pekerja yang membuat tempat tidur di sekitar lokasi seperti gubukan. Pembakaran pukul 11.00 hari ini, maka besok pada siangnya baru di tuang atau dihamparkan setelah sebelumnya diberi abu untuk memadamkan bara di dalam drum.

Lihat juga...