Jelang Ramadan, Harga Pangan di DKI Naik 3-5 Persen
JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta mencatat, terdapat kenaikan harga pangan sebesar tiga hingga lima persen, seiring dengan meningkatnya permintaan menjelang Ramadan.
“Dari data series kita, ada sekitar 10 sampai 15 persen itu permintaannya. Bagaimana dengan harganya? harganya pun mengikuti. Kenaikannya di antara tiga sampai lima persen, itu adalah hal-hal yang masih kita lazimkan. Karena memang selalu pedagang akan bilang setahun sekali,” kata Pelaksana Tugas (plt) Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati, pada acara Balkoters Talk bertema Stabilitas Pangan Jelang Ramadan, Jakarta, Kamis (25/3/2021).
Perempuan yang akrab disapa Elly tersebut mengatakan, peningkatan permintaan pangan terjadi pada komoditas beras, yang pada kondisi normal sebesar 103.396 ton. Sedangkan saat ini, menjelang hari besar keagamaan, permintaannya meningkat menjadi 103.606 ton atau naik 0,20 persen.
Untuk permintaan daging sapi, saat kondisi normal adalah 5.509 ton, dan pada hari besar keagamaan nasional (HKBN) mencapai 5.805 ton, atau mengalami kenaikan 5,37 persen. Lalu kebutuhan komoditas daging Ayam, yang pada kondisi normal hanya 23.701 ton, di hari besar keagamaan nasional menjadi 24.254 ton, ada kenaikan 2,33 persen. Kemudian untuk telur ayam, pada hari biasa atau normal kebutuhannya mencapai 19.962 ton, hari besar keagamaan nasional menjadi sekira 21.379 ton, atau kenaikan 7,10 persen.
Lalu permintaan cabe rawit hari biasa mencapai 2.506 ton dan hari besar keagamaan nasional HKBN 2.580 ton atau kenaikan 2,95 persen. Permintaan bawang putih pada hari biasa 1.726 ton, HKBN 1.787 ton, kenaikan 3,53 persen. Lalu Gula pasir pada hari biasa 6.286 ton, hari besar keagamaan nasional HKBN 6.421 ton, kenaikan 2,44 persen. “Kebutuhan minyak goreng hari biasa normal 16.562, sedangkan pada hari besar keagamaan nasional HKBN 16.948, kenaikan 2,33 persen,” ungkap Suharini.