Ini Strategi Menekan Angka Stunting di Jateng
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Bisa jadi demikian, karena banyak yang kehilangan pekerjaan, jatuh miskin, sehingga upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga juga menurun. Ini juga menjadi perhatian kita,” tandas Dwi.
Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Jateng Widwiono, menambahkan kasus stunting di Jateng, tidak jauh berbeda dengan angka nasional, di angka 27 persen. “Untuk itu, perlu kerjasama antar seluruh pihak, termasuk pihak swasta dalam menurunkan angka gizi buruk ini, karena ditarget per tahun bisa turun 3 persen,” terangnya.
Dipaparkan, ada sejumlah faktor yang difokuskan penanganan stunting, khususnya di tingkat desa atau kelurahan. “Ada data mikro yang kita miliki, berdasarkan nama dan alamat, dimulai dari ibu hamil, menyusui, mereka ini yang berpotensi stunting kita intervensi, sampai dengan anak umur 2 tahun atau 1000 hari kehidupan pertama,” pungkasnya.