Hindari Klaster Biara, Pendisplinan Prokes Wajib Diterapkan

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Pandemi Covid-19 asal Wuhan, Tiongkok yang melanda Indonesia dan dunia genap satu tahun berlangsung. Meski vaksin telah ditemukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, pendisiplinan protokol kesehatan mutlak diterapkan. Tanpa terkecuali di lingkungan biara bagi rohaniwan, rohaniwati Gereja Katolik.

Jodi Visnu, MPH., dokter Health Marketing dan Health Philanthropy menyebut perlu dilakukan pendiplinan protokol kesehatan cegah penyebaran Covid-19. Secara virtual, dokter yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat menyebut cluster penyebaran Covid-19 cukup beragam. Klaster perkantoran, pasar, keluarga bahkan biara berpotensi terjadi.

dr. Jodi Visnu, MPH., saat sosialisasi secara virtual terkait kesehatan saat pandemi di lingkungan rohaniwan Katolik secara virtual, Jumat (5/3/2021). -Foto Henk Widi

Sesuai data sebanyak 126 imam atau pastor di Italia terpapar Covid-19 dari total 400 imam di benua Eropa. Data tersebut menjadi contoh bahwa pandemi Covid-19 menyerang lingkungan rohaniwan Katolik. Selain imam potensi penyebaran Covid-19 juga ada pada lingkungan biarawati. Di Indonesia komunitas biarawati sempat tertular Covid-19. Kondisi tersebut bisa terjadi jika pendisplinan protokol kesehatan tidak dilakukan.

“Sejumlah anggota komunitas biara, para rohaniwan, biarawati sempat bertanya bukankah kami tidak pernah menerima orang luar masuk ke komunitas kami, kami juga menjalankan protokol kesehatan, padahal setiap orang dengan kondisi kesehatan yang berbeda bisa berpotensi menjadi orang tanpa gejala Covid-19,” terang Dokter Jodi Visnu, MPH., secara virtual yang diikuti Cendana News, Jumat (5/3/2021).

Lihat juga...