Bahan Kimia Sumbang Penurunan Kualitas Tanah

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LAMPUNG — Aktivitas meminimalisir organisme pengganggu tanaman (OPT) menggunakan pestisida, herbisida kimia yang berlebihan berpotensi menyebabkan penurunan kualitas tanah . Hal tersebut menyebabkan tanah lebih mudah merekah, longsor saat penghujan.

Lasiman, pemilik kebun jagung di perbukitan Gunung Goci, Dusun Ruguk, Kecamatan Ketapang menyebutkan, penerapan bahan kimia untuk lahan pertanian tidak bisa terhindarkan. Ketahanan hama, gulma semakin meningkat, muncul berbagai bahan kimia baru untuk memusnahkannya.

Lasiman menyadari potensi negatif pemakaian bahan kimia pada lahan pertanian tersebut. Namun ia menyebut degradasi kualitas tanah berimbas pemakaian pupuk organik semakin bertambah. Sebagai modifikasi dalam membenahi fungsi tanah ia mengaku memakai pupuk kandang dari kotoran kambing, sapi yang ditebarkan sebelum masa pengolahan lahan.

Atasi dampak lingkungan yang luas Lasiman bilang herbisida anorganik digunakan sesuai dosis. Sebagian peternak memilih tidak mencari pakan pada lokasi yang telah disemprot herbisida.

“Ternak sementara tidak dilepasliarkan namun diberi pakan yang bebas dari bahan kimia untuk mencegah keracunan,” terang Lasiman saat ditemui Cendana News, Rabu (10/3/2021).

Made, petani jagung di desa yang sama mengaku memakai herbisida kontak dan sistematik. Herbisida kontak jenis herbatop digunakan untuk mematikan gulma rumput berdaun hijau. Sistem penyemprotan dilakukan agar gulma rumput mati dan tidak mengganggu pertumbuhan jagung. Jenis herbisida sistematik diberikan dengan penyemprotan untuk gulma dengan perakaran dan tunas.

Ia menyebut pemakaian bahan kimia dalam jangka panjang ikut mengurangi unsur hara tanah. Perlekatan partikel tanah yang berkurang kerap mengakibatkan gerusan. Saat musim penghujan erosi tanah yang berlangsung cepat mengakibatkan longsor.

Lihat juga...