Totalitas Pemberian Diri Dimaknai dalam Hidup Perkawinan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Dalam gereja Katolik perkawinan sebagai salah satu dari tujuh sakramen yang merupakan tanda dan sarana keselamatan. Totalitas pemberian diri dalam kehidupan terwujud dalam kehidupan perkawinan. Romo Apolonius Basuki, pastor paroki Ratu Damai, Teluk Betung, Bandar Lampung menegaskan perkawinan dilandasi dengan kasih sayang.
Sebagai hari kasih sayang atau kerap disebut Valentine, gereja Katolik menghadirkan perkawinan sebagai taman firdaus atau surga. Sebagai tempat mengasihi suami kepada istri, kepada anak anak. Perkawinan menjadi tempat untuk menghadirkan perhatian, kasih sayang, penghargaan dan perhatian. Kehidupan perkawinan sebutnya jadi sarana kebahagiaan seperti saat valentine.
Perayaan ekaristi saat Valentine yang dirayakan untuk peringatan kasih sayang diperingati gereja Katolik sebagai hari Perkawinan Sedunia (World Married Day). Sejumlah keluarga Katolik sebut Apolonius Basuki mempersembahkan ujud atau intensi untuk kehidupan perkawinan. Permohonan atau ujub doa tersebut disampaikan secara virtual dari keluarga di Lampung dan Singapura.
“Hari perkawinan sedunia sekaligus menjadi kesempatan bagi sejumlah keluarga untuk meneguhkan janji perkawinan yang telah diikrarkan puluhan tahun silam, sebagian jadi harapan untuk kesehatan dan juga karunia keturunan,” terang Romo Apolonius Basuki dalam misa virtual World Married Day, Minggu (14/2/2021)
Romo Apolonius Basuki menambahkan saat pandemi Covid-19 gereja masih tetap menggelar ibadah virtual. Dalam upaya menekan laju penyebaran Covid-19 laku kesalehan tetap bisa dilakukan keluarga.
Meski sebagian umat tidak bisa mengikuti perayaan Ekaristi secara langsung, kekhidmatan untuk berdoa tetap bisa dilakukan. Ibadah di rumah tetap dilakukan keluarga sebagai bentuk kasih sayang.