Sedapnya Nasi Pecel Bumbu Alami Khas Jember
Editor: Koko Triarko
Menurut Taufik, pecel disukai banyak orang dan ia melihatnya sebagai peluang. Pada awalnya, ia buka warung di rumah, mengikuti berbagai kegiatan dan membuka lapak di sekitar bundaran DPRD Jember menggunakan mobil.
Ia menambahkan, karena prospek yang makin bagus, dari jualan di pinggir jalan ia pun mengusahakan untuk menyewa tempat. Karena, ia merasa masyarakat ekonomi menengah ke atas tidak begitu tertarik untuk makan di pinggir jalan.
“Setelah saya sewa tempat, banyak pejabat- pejabat yang datang ke sini, dan artis juga pernah makan di sini, seperti padi rebon, musisi the dance company,” ucapnya.
Dalam menarik pelanggan dari semua kalangan, memerlukan adaptasi dari segi rasa dan harga yang ditawarkan. “Untuk varian harga, yang utama kami menyesuaikan budget pembeli yang beragam, mulai dari Rp6 ribu hingga Rp20 ribu. Setiap porsi harga berbeda-beda tergantung topping yang dipesan,” jelasnya.
Dela, seorang mahasiswi, memilih tempat makan di Jowo Tresno karena memang dari segi rasa masakannya enak, dan dekat dengan kampus, terutama juga harganya yang terjangkau.
“Menurut saya sih yang enak itu di sini karena tempatnya bersih, tidak pengap, dan pelayanannya ramah-ramah semua, juga cepat dalam menyajikan makanannya,” tegasnya.