PPKM Berlanjut, Omset Pedagang Pasar Tradisional Turun

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

PURWOKERTO — Berlanjutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap kedua di Kabupaten Banyumas, dikeluhkan kalangan pedagang di pasar tradisional. Terhambatnya pasokan beberapa barang dagangan, membuat omset penjualan mereka semakin menurun.

Hal tersebut karena berbagai barang kebutuhan yang dijual di pasar tradisional banyak yang dipasok dari luar Banyumas. Misalnya sayuran yang dikirim dari Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga, pasokan ikan dari Kabupaten Cilacap dan lain-lain.

“Kemarin pasokan sayuran ada yang tertunda, karena waktu mau masuk ke Banyumas, pemasok bertemu dengan tim yang sedang melakukan razia. Mereka diminta untuk rapid test, daripada membayar mahal, mereka memilih untuk kembali pulang dan tidak jadi masuk Banyumas,” kata salah satu penjual sayuran di Pasar Wage Purwokerto, Latifah, Selasa (2/2/1021).

Saat ini Kabupaten Banyumas memang memperpanjang PPKM hingga tanggal 8 Februari mendatang. Meskipun razia berlangsung secara random, namun tetap ada yang harus bertemu dengan tim razia di perbatasan masuk ke wilayah Banyumas.

Menurut Latifah, sebelum pemberlakuan PPKM, pembeli di PasarWage juga sudah menurun. Latifah sendiri mengaku mengalami penurunan omset penjualan sudah lama. Namun, dengan semakin minimnya stok barang dagangan atau adanya keterlambatan pasokan barang, maka penjualannya akan semakin berkurang.

Kondisi saat ini, lanjutnya, membuat para pedagang serba salah, jika menyetok barang dagangan dalam jumlah besar, berisiko merugi, karena daya beli masyarakat menurun. Namun, jika stok barang tidak komplit, juga akan berdampak pada penurunan omset penjualan.

Lihat juga...