Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Minus 4,98 Persen
Yos menjelaskan, ekonomi Sulsel kuartal IV-2020 dibandingkan kuartal III-2020 (q-to-q) mengalami kontraksi -4,98 persen. Disebabkan oleh komponen ekspor yang mengalami kontraksi -3,90 persen, sedangkan komponen Impor sebagai pengurang tumbuh hingga 137,60 persen.
Komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) meningkat pesat sebesar 36,41 persen dibandingkan kuartal III-2020, diikuti komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh positif sebesar 6,53 persen, lalu komponen pengeluaran konsumsi lembaga non rofit rumah tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 0,48 persen, dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) yang tumbuh sebesar 0,44.
Sementara itu, ekonomi Sulsel kuartal IV-2020 dibandingkan kuartal IV-2019 (y-on-y) juga mengalami kontraksi sebesar -0,62 persen.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 5,02 persen. Sedangkan komponen ekspor barang dan jasa mengalami kontraksi -2,65 persen, disusul oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) yang kontraksi -3,63 persen.
Pada komponen pengeluaran, konsumsi lembaga non profit rumah tangga (PK-LNPRT) yang kontraksi sebesar minus 4,69 persen, dan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) yang turun 5,89 persen.
“Untuk komponen impor barang dan jasa sebagai pengurang dalam perekonomian Sulawesi Selatan mengalami kontraksi minus 4,18 persen,” ucapnya. (Ant)