Penghujan, Produksi Pohon Kelapa Bahan Gula Merah Meningkat

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Musim penghujan berdampak positif bagi petani produsen gula kelapa atau gula merah. Ishak, produsen di Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan menyebut hujan berimbas produksi air nira kelapa bertambah. Produksi bunga atau manggar yang akan dideres menjadi gula alami peningkatan.

Pada kondisi normal saat musim kemarau dalam satu hari ia bisa menderes hingga 50 liter. Saat musim penghujan air manggar yang telah dipotong lalu ditampung pada jerigen bisa mencapai 100 liter. Jumlah tersebut diakuinya berasal dari sebanyak 150 batang kelapa. Sistem sewa pada pohon kelapa dilakukan olehnya untuk menghasilkan air bahan gula merah.

Peningkatan volume air bunga kelapa sebut Ishak dibarengi produksi gula. Pada kondisi normal sebanyak 50 liter air deresan mampu menghasilkan 25 kilogram gula merah. Saat penghujan dengan air deresan meningkat ia bisa mendapatkan hasil sebanyak 50 kilogram. Meski demikian ia tetap ekstra hati hati karena penghujan berimbas batang pohon kelapa licin.

“Dampak positifnya bahan baku air nira kelapa meningkat namun risiko keselamatan saat menderes tinggi, sebab penderes masih memakai sistem tradisional dengan memanjat lalu memasang jerigen dan mengumpulkan air setiap hari,” terang Ishak saat ditemui Cendana News, Senin (22/2/2021).

Pertumbuhan bunga kelapa atau manggar sebut Ishak dipengaruhi oleh pengolahan lahan. Selama kemarau ia memberikan pupuk kandang dan pupuk urea. Saat penghujan pupuk akan merangsang pertumbuhan bunga kelapa. Pada kondisi normal kelapa akan ditunggu berbuah, namun produsen gula merah akan menggunakannya sebagai bahan pembuatan gula.

Lihat juga...