Pembudidaya Ikan Cupang Buka Jasa Plasma Breading
Editor: Makmun Hidayat
YOGYAKARTA — Menjamurnya usaha budidaya ikan cupang sejak beberapa waktu terakhir, mendorong munculnya jasa plasma breading di kalangan pembudidaya. Jasa breading ini dibuka para pembudidaya ikan cupang untuk mengawinkan sekaligus menganakkan ikan cupang koleksi milik para penghobi.
Salah seorang pembudidaya ikan cupang asal Suryowijayan, Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta, Wikan Riptadi (33) mengaku mematok tarif ratusan ribu rupiah untuk mengawinkan dan menganakkan sepasang indukan ikan cupang milik konsumennya, yang mayoritas merupakan para penghobi.
Jasa plasma breading itu dijalankan dengan sistem titip. Dimana konsumen menitipkan sepasang indukan ikan cupang yakni jantan dan betina kepada pembudidaya. Setelah itu pembudidaya lantas menjalankan proses breading, mulai dari mengawinkan indukan, memijahkan telur hingga merawat anakan.
“Setelah kawin dan bertelur, indukan langsung dikembalikan ke pemilik. Sementara telur tetap kita pelihara hingga menetas dan menjadi anakan. Nantinya anakan kita rawat hingga umur 3 bulan. Begitu sudah makan pelet, seluruh anakan kita kembalikan kepada si pemilik,” ujarnya, Senin (22/2/2021).
Sekali merawat sepasang indukan ikan cupang hingga menghasilkan anakan, Wikan mengaku mendapatkan upah Rp250-500ribu rupiah. Mahal atau tidaknya tarif jasa breading itu tergantung dari tingkat keberhasilan proses perkawinan (dilihat dari jumlah hasil anakan), maupun usia anakan diambil kembali oleh si pemilik.
“Jadi konsumen tinggal bawa sepasang indukan saja. Nanti setelah 3 bulan sudah bisa membawa pulang ratusan anakan yang dihasilkan. Untuk pakan dan perawatan semua kita yang tanggung,” katanya.