Menlu RI dan Brunei Bahas Upaya ASEAN Tanggapi Isu Myanmar

JAKARTA — Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berkunjung ke Brunei Darussalam untuk membahas peran Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam membantu penyelesaian konflik politik di Myanmar.

Pertemuan antara Menlu Retno dan Menlu Brunei Darussalam Erywan Yusof berlangsung di Bandar Seri Begawan, Rabu, dalam kapasitas Brunei Darussalam sebagai ketua ASEAN tahun ini.

“Di dalam pertemuan kami melakukan tukar pikiran mengenai perkembangan situasi di Myanmar dan bagaimana ASEAN dapat berperan membantu Myanmar untuk dapat keluar dari situasi ini dan melanjutkan proses transisi demokrasi,” kata Retno dalam pemaparan virtual kepada media.

Retno menegaskan bahwa upaya untuk membantu Myanmar perlu didasarkan pada sejumlah prinsip yaitu non intervensi, mengutamakan pendekatan konstruktif, mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar, serta berkontribusi mencari solusi terbaik bagi rakyat Myanmar, termasuk membantu transisi demokrasi yang melibatkan semua pemangku kepentingan atau transisi demokrasi secara inklusif.

Sebagai satu keluarga, kata Retno, menjadi kewajiban setiap negara ASEAN untuk menghormati apa yang tertera di dalam Piagam ASEAN yang antara lain berbunyi “untuk memperkuat demokrasi dalam menjalankan pemerintahan yang baik dan supremasi hukum serta mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia dan kebebasan fundamental”.

“Artikel inilah yang dirujuk dalam pernyataan Indonesia dan pernyataan ketua ASEAN dalam menanggapi situasi di Myanmar. Indonesia yakin, bahwa mekanisme ASEAN adalah mekanisme yang paling tepat untuk dapat membantu Myanmar dalam mengatasi situasi yang sulit ini,” tutur Retno.

Lihat juga...