Gelombang Tinggi, Pasokan Ikan Laut di Semarang Menurun
Editor: Makmun Hidayat
SEMARANG — Gelombang tinggi yang terus terjadi di pantai utara Jawa, termasuk di Kota Semarang, berimbas pada pasokan ikan laut. Hal ini dikarenakan banyak nelayan yang tidak berani melaut, sehingga produksi ikan menurun drastis.
“Sudah lebih dari seminggu saya tidak melaut, karena gelombang tinggi. Apalagi perahu saya termasuk kecil, cuma pakai dua mesin. Kalau gelombang besar, takut terbalik perahunya,” papar Khoirun, nelayan Tambaklorok Semarang, saat ditemui di lokasi tersebut, Senin (8/2/2021).
Diakuinya, tingginya gelombang menciutkan nyali sebagian besar nelayan yang ada di wilayah Tambaklorok. Resiko yang diambil tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan.
“Taruhannya nyawa, kalau sampai terbalik di tengah laut. Apalagi kalau perahu kecil seperti yang saya punya ini, saat melaut hanya sendirian. Berbeda dengan perahu mesin empat, bisa 2-3 orang , jadi kalau ada kejadian bisa saling menolong,” ungkapnya.

Imbas dari nelayan yang berhenti melaut karena gelombang tinggi tersebut pun, berdampak pada pasokan ikan laut yang dihasilkan. Secara keseluruhan, hasil ikan tangkapan menurun drastis.
“Misalnya, saya sekali melaut itu setidaknya bisa dapat 50-70 kilogram. Kalau perahu besar, bisa diatas 100 kilogram. Ya tinggal dihitung saja, jumlah perahu yang ada di Tambaklorok yang berhenti melaut, dikalikan rata-rata jumlah tangkapan per hari. Angkanya ya banyak lah,” tambahnya sembari tertawa.
Selama berhenti melaut, dirinya pun mengisi hari-hari dengan memperbaiki perahu atau pun jalan. “Seperti sekarang ini, saya sedang memasang pemberat untuk jala udang. Nanti kalau pas gelombang tidak terlalu tinggi, siapa tahu, bisa buat mencari nafkah,” terangnya.