AUTP Beri Jaminan Lahan Pertanian Terdampak Banjir

Editor: Makmun Hidayat

Dirinya pun berharap, dengan belajar dari pengalaman bencana banjir yang melanda Kota Semarang, para petani padi bisa ikut terdaftar pada AUTP tersebut. “Tidak hanya untuk mengantisipasi bencana banjir saja, jika terjadi gagal panen atau puso, juga bisa diganti, sehingga harapannya kerugian yang dialami para petani bisa ter-cover,” tandasnya.

Terpisah, hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Suryo Banendro.

“Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) ini untuk memberikan jaminan atas lahan garapan petani, khususnya padi ketika dilanda banjir, serangan hama, hingga puso atau gagal panen,” terangnya.

Sejauh ini, akibat banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Jateng, termasuk di Kota Semarang, Kabupaten Kudus hingg Pekalongan, juga berdampak pada areal persawahan.

“Persawahan yang padinya tergenang banjir dan sudah mengikuti AUTP, dapat  mengajukan klaim asuransi karena memberikan jaminan atas lahan garapan petani ketika dilanda banjir atau serangan hama,” terangnya.

Proses ganti rugi tersebut, akan menunggu hasil verifikasi dari PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai operator program asuransi tersebut.

“AUTP ini menjadi bagian dari upaya pemerintah, untuk membantu petani, dalam mengurangi kerugian akibat gagal panen. Untuk itu, kita terus dorong agar petani padi di Jateng, bisa ikut semua. Untuk petani yang tidak mampu, juga sudah kita data untuk diberikan bantuan pembayaran preminya,” terangnya.

Seperti halnya tahun 2020 lalu, tercatat ada sebanyak 35.000 hektare areal persawahan yang mendapat bantuan pembayaran premi AUTP dari Provinsi Jateng, yang dibayarkan melalui anggaran APBD. Selain itu, juga ada bantuan dari pemerintah pusat, untuk pembayaran premi AUTP sebanyak 200.000 hektare sawah.

Lihat juga...