Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Dekranas Dorong Wirausaha Batu Mulia Muncul

“Dengan acara ini mudah-mudahan keinginan teman-teman (anggota Dekranas) untuk melihat hasil karya dari para desainer dapat terpenuhi,” harapnya.

Salah satu pembicara pada webinar ini adalah Sariat, salah satu wirausahawan batu giok dari Aceh, pemilik Ashof Jade Jewellery di Jakarta. Sariat mengatakan batu giok adalah salah satu batu yang termahal di dunia dan di Indonesia baru ditemukan di Aceh.

Batu giok yang dijualnya pun unik, karena dibuat hand made oleh perajin dan dibuat secara khusus.

“Ini hand made, jadi hanya ada satu, kalau Bapak atau Ibu beli ini, ya hanya Bapak dan Ibu yang punya. Ini proses pembuatannya dua hingga tiga bulan, tergantung kerumitannya. Pembuatnya adalah perajin batu giok dari Aceh,” jelasnya.

Wirausaha lainnya adalah Runi Pala, perajin emas, perak, dan platinum dari Bali, pemilik Runa Bali Jewelry. Runi memfokuskan usahanya pada perhiasan, silverware, dan asesoris. Runi menggabungkan logam mulia dan batu mulia untuk menghasilkan produk yang cantik. Produk Runi pun sudah diekspor ke luar negeri, pasar terbesarnya adalah Jepang.

Kemudian ada Djunaedi, pengusaha batu mulia di Jakarta Gems Center. Djunaedi memasarkan produknya berfokus pada batu mulia yang dibalut kreativitas tinggi menjadi cincin, gelang, kalung, giwang, maupun asesoris dan dekorasi lain dengan berbagai warna dan motif.

Walau dalam kondisi pandemi COVID-19, Djunaedi bersama rekannya tetap melakukan inovasi dengan membuat asesoris yang bermanfaat saat ini, seperti pengait masker.

“Dalam kondisi seperti ini teman-teman tetap melakukan inovasi untuk menyambung hidup masing-masing. Bagaimana kita bisa manfaatkan kekayaan alam kita ini menjadi suatu yang bernilai. Batu punya andil dalam perkembangan perekonomian masyarakat kita, juga cukup mengangkat perajin di daerah dan pengusaha batu mulia,” kata Djunaedi.

Lihat juga...