Tenaga Kerja Sektor Pertanian Peluang Penghasilan Warga Lamsel

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sektor pertanian masih jadi penyumbang peluang usaha bagi sebagian warga Lampung Selatan. Musim tanam sejumlah komoditas pertanian jadi sumber pekerjaan bagi Sumini, salah satu buruh di Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni. Sebagai buruh koret sebutan untuk proses pembersihan rumput, jadi pekerjaan menjanjikan.

Memasuki musim penghujan atau rendengan ia menyebut pertumbuhan gulma rumput lebih cepat. Petani kerap membutuhkan tenaga kerja dengan sistem upah harian dan borongan.

Sumini bilang ia bersama dengan sejumlah buruh tani bermodalkan koret atau sabit. Rata-rata satu lahan kebun yang akan dibersihkan mencapai satu hektare. Butuh waktu lima hari membersihkan rumput secara manual.

Penyerapan tenaga kerja menurut Sumini menjadi mata pencaharian bagi petani yang tidak memiliki lahan. Proses ngoret memakai sabit kerap diupah dengan sistem harian rata-rata Rp50.000 hingga Rp75.000 per hari.

Pekerjaan ngoret kerap dilakukan pada lahan yang ditanami kakao, cabai, pisang. Petani akan menggunakan tenaga kerja saat pembersihan lahan hingga panen.

“Tenaga kerja yang dibutuhkan kerap belasan orang sesuai luasan lahan, semakin luas akan semakin banyak buruh diperlukan untuk pembersihan gulma rumput sekaligus pemberian pupuk untuk kesuburan tanaman,” terang Sumini saat ditemui Cendana News, Selasa (5/1/2021).

Mendapat upah puluhan ribu sebut Sumini masih cukup menguntungkan baginya. Sebab di pedesaan kebutuhan untuk membeli beras dan keperluan dapur masih terjangkau. Bisa mengerjakan pembersihan gulma selama enam hari hasil diperoleh Rp300.000. Setelah selesai pada satu lahan ia akan berpindah ke satu lahan lain yang akan dibersihkan.

Lihat juga...