Sop Buntut Sapi Pak Paimin, Gurih Empuk

Editor: Koko Triarko

Meski bahan baku utama tersebut merupakan buntut sapi, namun setelah diolah teksturnya terasa empuk dan tidak alot. Soal rasa, tidak perlu ditanyakan lagi, sudah pasti dijamin enak dan lezat.

“Agar empuk, buntut sapi direbus cukup lama, sehingga benar-benar empuk, bahkan dagingnya bisa dilepas dari tulang,” lanjut pria, yang juga salah satu anak Pak Paimin tersebut.

Pendi mengaku tidak ada resep khusus, bumbu yang digunakan pun layaknya untuk sop buntut pada umumnya. “Mungkin yang membedakan, soal takaran bumbu, biar enak harus seberapa banyak. Selain itu, dari bahan baku buntut sapi. Selalu memilih yang segar karena baru saja dipotong, jadi tidak pakai bahan baku yang sudah diawetkan, sehingga rasanya lebih enak,” terangnya.

Keunikan lainnya dari sop buntut di warung tersebut, jika di tempat lain menggunakan sambal cabai hijau, Sop Buntut Pak Paimin justru menggunakan sambal cabai merah goreng yang umumnya untuk makan ayam goreng. “Jadi sambalnya memang sekalian, bisa untuk ayam goreng atau sop buntut,” tambahnya.

Sementara, salah seorang pembeli, Lintang Hakim, mengaku sop buntut Pak Paimin menjadi salah satu favoritnya.

“Meski berjualan di bawah tenda, namun soal rasa tidak kalah dengan sop buntut buatan hotel. Selain itu, di sini buka dari pagi pukul 09.00 WIB, jadi masih bisa buat sarapan walaupun sudah telat,” terangnya.

Dengan konsep tenda, dirinya mengaku juga lebih senang karena sirkulasi udara lebih bagus dibanding di dalam ruangan. “Ini juga yang menjadi pilihan saya memilih di sini. Harganya juga lebih terjangkau, seporsi sop buntut lengkap dengan nasi putih dan teh manis hangat, Rp 45 ribu,” tambahnya.

Lihat juga...