Siswa di Banten Merindukan Pembelajaran Tatap Muka

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadindikbud) Kota Serang, Wasis Dewanto, memastikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di wilayahnya tetap berjalan seperti biasanya.

Dengan ditetapkannya Kota Serang sebagai wilayah zona merah atau berisiko tinggi penyebaran virus Corona oleh Satuan Tugas (Satgas) penanganan COVID-19 Provinsi Banten, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Serang mengambil keputusan untuk menunda KBM secara tatap muka sampai waktu yang belum ditentukan.

Namun demikian, meski KBM tatap muka tersebut ditunda, Dindikbud akan tetap menyiapkan skema dan mekanisme pembelajaran bagi peserta didik semester genap di saat pandemi COVID-19.

Kemudian, untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam skema pembelajaran jarak jauh itu, Dindikbud Kota Serang membuka layanan klinik belajar dengan metode yakni siswa tersebut dapat langsung bertemu guru pengajar secara individual dengan syarat harus menerapkan protokol kesehatan.

“Nanti siswa yang kesulitan dalam pembelajaran PJJ itu boleh dilayani secara individual dengan gurunya atau belajar secara privat. Tapi layanan ini sangat terbatas,” kata Wasis.

Sebelumnya Gubernur Banten, Wahidin Halim, mengatakan bahwa Pemprov Banten mengkaji kembali rencana pembukaan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka untuk SMA/SMK di daerah itu yang akan dilaksanakan mulai awal Januari 2021, termasuk untuk SD dan SMP yang menjadi kewenangan kabupaten/kota.

Sebagai pengambil kebijakan, Pemprov tidak ingin mengambil risiko jika kebijakan KBM tatap muka dipaksakan karena dikhawatirkan membahayakan anak-anak sekolah.

Lihat juga...