Selama Pandemi Usaha Jamu Firli Meningkat 30 Persen

Editor: Mahadeva

JAKARTA – Bisnis jamu, menjadi salah satu usaha yang menguntungkan di masa pandemi COVID-19. Apalagi di tengah pandemi, kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan semakin meningkat. Khasiat jamu, yang berbahan rempah-rempah, dipercaya dapat menjaga daya tahan tubuh.  Sehingga tidak heran, kalau pembelian jamu meningkat, dan menjadikan peluang bisnis jamu semakin cemerlang.

“Alhamdulillah, pembelinya meningkat sekitar 30 persen, dalam kondisi COVID-19 ini,” ujar Firli Arianti, pelaku usaha jamu kepada Cendana News, saat ditemui di kediamannya di daerah Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (26/1/2021).

Dengan berbekal pengetahuan meracik jamu resep keluarga, Firli merintis usaha jamu kekinian. Pada awal, dia membuat jamu untuk mengobati ibunya, yang sedang sakit dikarenakan jatuh dan kondisi tubuhnya tidak tahan lama saat berdiri.  “Bude, nyuruh bikin jamu ramuan bawang bawang, jahe merah, lemon, madu dan cuka apel. Saya diajarinya meracik jamu ini. Alhamdulillah setelah minum jamu tersebut, daya tubuh mama saya lebih baik, tadinya nggak bisa berdiri lama, sekarang jadi bisa,” jelasnya.

Firli bersyukur, mamanya telah kembali sehat. Bahkan teman-temannya banyak bertanya ramuan jamu itu, dan memesannya untuk dikonsumsi. Pesanan jamu terus mengalir, hingga banyak varian yang disajikan. Diantaranya, jamu ramuan bawang putih, jahe merah, lemon, madu dan cuka apel.

Kemudian jamu kunyit asem, kunyit asem sirih, beras kencur, empon-empon, kunyit putih, kunyit kencur dan yang terbaru yaitu juice bawang putih tunggal berpadu bawang bombai dan jeruk nipis. “Yang paling banyak dipesan adalah jamu kunyit asem, empon-empon, dan jamu ramuan bawang putih, jahe merah, lemon, madu dan cuka apel. Ya, tiga varian ini,” ujar wanita kelahiran Jakarta 45 tahun lalu tersebut.

Lihat juga...