Relawan: Pemulangan Pengungsi Erupsi Ile Lewotolok tidak Tepat

Editor: Makmun Hidayat

Dijelaskannya, di Lamawara hampir semua rumah  warga tetap berada dalam rumah dimana semua rumah beratap seng dan asbes atapnya berlubang.

Dia menyaksikan, di kamar-kamar rumah ada genangan air dan hamburan pasir yang belum dibersihkan sementara di ruangan lain ada tumpukan   kasur dan bantal tergulung ditutup plastik agar tidak terkena hujan.

“Semua kamar tidak layak memberi kenyamanan ketika hujan mengguyur. Mereka bahkan bingung ketika ditanya kalau hujan bagaimana? “ ucapnya.

Ben menegaskan, semestinya Pemda Lembata memulangkan pengungsi ketika kelayakan hidup sebagai manusia yang bermartabat di tempatnya pasca-bencana sudah terpenuhi.

Koordinator Relawan Komunitas Taman Daun, John Batafor jyga mengecam keras keputusan Pemerintah Kabupaten Lembata memulangkan pengungsi erupsi Gunung Api  Ile Lewotolok dari Posko Utama eks kantor Bupati Lembata ke desa mereka.

John mengatakan, dirinya menemukan banyak warga yang menangis lantaran rumah mereka tidak layak dihuni karena rusak parah sehingga dirinya sangat kecewa adanya keputusan pemulangan pengungsi.

“Beberapa warga bahkan tidak memiliki stok makanan ketika kembali ke rumahnya. Warga pun terpaksa bertahan di rumah mereka yang atapnya bocor,” sesalnya.

Lihat juga...