Pentingnya Pendidikan Karakter Berbasis Konsep Ki Hajar Dewantara

Di antara wali kelas dan wali murid, menurut Didik, harus terjalin hubungan yang erat dengan mengintensifkan komunikasi dua arah dengan memanfaatkan berbagai sarana yang bermuara pada tumbuh kembang siswa baik dalam aspek akademik maupun pengembangan karakter.

Kendati tidak bisa seoptimal kondisi normal, menurutnya, pengembangan karakter tetap menjadi salah satu komponen penting dalam penilaian akhir kelulusan siswa.

Dengan mempertimbangkan perkembangan kasus COVID-19 yang masih belum mereda, Didik memastikan proses belajar mengajar di DIY tetap berlangsung secara daring.

Demi melindungi siswa dari potensi tertular COVID-19, uji coba pembelajaran tatap muka akan dilakukan secara bertahap dan terukur setelah Pemda DIY mencabut kebijakan pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM).

Secara prinsip, ia menegaskan bahwa kesehatan siswa tetap menjadi prioritas utama untuk dipertimbangkan termasuk perkembangan psikososial siswa dalam menghadapi pandemi.

Wali Kelas Menyapa

Merespons kehendak Pemda DIY, sejumlah sekolah kemudian berusaha menunjukkan kreativitas masing-masing untuk mendefinisikan konsep peninggalan bapak pendidikan nasional itu.

SMA Negeri 1 Sleman, misalnya, menerjemahkan konsep “Tripusat Pendidikan” melalui program “Wali Kelas Menyapa”. Program yang telah dijalankan sejak awal masa pandemi ini dinilai efektif menjembatani komunikasi personal antara wali kelas dengan orang tua maupun dengan murid.

Kepala SMA N 1 Kabupaten Sleman, Fadmiyati, mengatakan, melalui wali kelas menyapa, setiap wali kelas secara berkala menyapa anak didik dan orang tuanya melalui berbagai sarana seperti Whatsapp, pesan singkat, serta Zoom Meeting.

Lihat juga...