Merapi Erupsi, Penerapan Prokes di Lokasi Pengungsian Diminta Optimal

Editor: Makmun Hidayat

“Awan Panas tercatat di seismogram dengan amplitudo antara 15-60 mm dan durasi 83-197 detik.  Akibat kejadian awan panas guguran tersebut, terjadi hujan abu dengan intensitas tipis hingga tebal, seperti di Kecamatan Tamansari dan Musuk Kabupaten Boyolali,  dan beberapa lokasi di Kabupaten Klaten,” jelasnya.

Hanik menyatakan bahwa jarak luncur awan panas, masih dalam radius bahaya yang direkomendasikan oleh BPPTKG–PVMBG-Badan Geologi, yaitu sejauh 5 km dari Puncak Gunung Merapi pada alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

“Masyarakat kita imbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan tersebut. Selain itu,  untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari hujan abu tersebut, masyarakat juga kita minta untuk menggunakan masker, kacamata, serta menutup sumber air,” tegasnya.

Dirinya juga menegaskan, potensi bahaya erupsi Gunung Merapi masih bisa saja terjadi, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, hingga erupsi eksplosif yang berpeluang terjadi, dengan lontaran material vulkanik diperkirakan menjangkau radius 3 km dari puncak.

“Kita juga ingatkan masyarakat, untuk berhati-hati dengan potensi bahaya lahar dingin, berupa banjir material berupa pasir dan batu, terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi,” pungkasnya.

Lihat juga...