Kota Semarang Optimalkan Rumah Pompa Antisipasi Banjir Rob

Editor: Makmun Hidayat

Hal senada juga disampaikan, salah seorang warga RT8 RW1 Bandarharjo Semarang Utara, Sapi’i . Dijelaskan, wilayah tersebut kini sudah memiliki rumah pompa yang berfungsi untuk menyedot air, yang menggenangi pemukiman warga, agar bisa segera surut.

“Baru terpasang pertengahan Desember 2020 lalu. Sejauh ini, cukup mampu mengatasi persoalan banjir rob yang terjadi di wilayah sini. Jika sebelumnya, baru surut 2-3 hari, ini sehari sudah bisa hilang. Bahkan, kalau banjirnya tidak terlalu tinggi, dalam hitungan jam bisa langsung surut,” terangnya.

Banjir rob cukup tinggi sempat terjadi pada Senin (18/1/2021) lalu, hingga ketinggian sekitar 30 sentimeter, namun air bisa cepat diatasi dengan keberadaan rumah pompa.

Terpisah, Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang, Sutikno, saat dihubungi memaparkan, potensi cuaca ekstrem akan terjadi hingga Kamis (28/1/2021).  “Dari prakiraan kita, cuaca ekstrem ini sudah terjadi sejak Selasa (26/1/2021) hingga besok (Kamis-red),  yang terjadi di hampir seluruh wilayah di Jateng,” paparnya.

Cuaca buruk tersebut terjadi karena dinamika kondisi atmosfer, yang menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di Teluk Carpentaria yang memicu terbentuknya belokan angin dan pertemuan angin (konfluensi) di wilayah Jateng.

“Kondisi tersebut, berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Jateng. Apalagi didukung dengan  massa udara yang labil, serta kelembaban udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah, sehingga potensi terjadinya hujan dengan intensitas tinggi memungkinkan terjadi,” pungkasnya.

Lihat juga...