Kemenkop UKM Dorong Kelembagaan Sektor Pertanian dan Peternakan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Contohnya, kata dia, dengan terkonsolidasi untuk lahan buah tropis sebesar 100 hektare, jagung 100 hektare dan padi seluas 100 hektare. Ini tentunya, akan memudahkan program pembiayaan bagi para petani untuk mengembangkan usaha.
Teten menyebut, banyak program untuk mengoptimalkan korporatisasi produksi dan pemasaran produk pertanian serta peternakan, hingga pendampingan dalam bentuk bantuan pendanaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
Program pendanaan ini menjadi upaya pemerintah untuk membantu UKM. Dan kini menurutnya, pihaknya telah mempersiapkan diri dengan skala bisnis.
Adapun program lainnya, yakni program inkubasi dan implementasi kolaborasi serta konsolidasi melalui koperasi menjadi target utama untuk mengelola bisnis sektor pertanian dan maritim.
Kemenkop UKM, menurutnya, telah menjalin sinergi dengan pemuda Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dalam mengembangkan klaster usaha produk pertanian dan nelayan.
Program sinerginya, yakni pemberdayaan dan optimalisasi pemasaran hasil produk jagung dari provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam hal ini, jelas dia, Pemuda Tani HKTI membina lebih dari 7.000 hektare area perkebunan jagung dan beras yang terfokus, baik di wilayah Jawa Tengah dan juga Sulawesi Selatan.