Kebun Stroberi Prospektif Dikembangkan di Ende
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
ENDE – Stroberi merupakan tanaman perdu, berdaun lebar, di mana warna buahnya berbintik-bintik hitam atau merah kehitam-hitaman serta berbiji lembut. Biasanya dipakai sebagai bahan pembuatan selai.
Kebun buah stroberi terdapat di beberapa desa di sekitar Kawasan Taman Nasional Kelimutu seperti Desa Waturaka dan Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Saya sejak tahun 2016 menanam stroberi dimana bibitnya saya dapatkan dari biarawati sebanyak 5 pohon,” sebut Yohanes Robinson Saleh, petani di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, NTT saat dihubungi Cendana News, Senin (18/1/2021).

Yohanes mengaku, setelah mendapatkan bibit, dirinya pun mencoba menanam dan mengembangbiakkan sendiri sejak tahun 2016 dan berhasil. Namun jumlah tanaman stroberinya belum banyak.
Ia pun mulai melakukan pembibitan dan menanam dalam jumlah banyak sehingga di tahun 2020 luas kebun stroberinya telah mencapai setengah hektare dan sedang dalam taraf perluasan.
“Saya sedang memperbanyak anakannya karena sedang musim hujan. Saya ingin menjadikan kebun stroberi sebagai tempat wisata, semacam agro wisata agar pengunjung bisa memetiknya sendiri di kebun,” ungkapnya.
Yohanes mengatakan, banyak pengunjung Taman Nasional Kelimutu yang membeli stroberi di kebunnya namun masih dalam jumlah terbatas, satu dua ons saja untuk dimakan sendiri.
Dia mengaku, menjual stroberi seharga Rp10 ribu per ons dan banyak wisatawan penasaran untuk melihat tanaman serta mencicipi bibitnya karena di NTT jarang ada yang membudidayakan.