Iklim Perbesar Peluang Budidaya Rami di Indonesia

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Analisis Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Sutarto menyatakan prospek pengembangan pasar untuk serat rami sangat baik, karena harga jual yang relatif tinggi.

“Karena itu penelitian rami masuk dalam program PRN, dengan visi 2020-2024 dan target terukur untuk 2030 dan 2040,” kata Sutarto dalam kesempatan yang sama.

Untuk jangka pendek 2020-2024, target pemerintah adalah dalam hal penguasaan teknologi berbasis serat rami dan implementasinya.

“Untuk 2030, kita targetkan sudah terbangun ekosistem industri rami yang terintegrasi hulu, manufaktur dan pasar. Pada 2040, kita akan masuk ke ranah orientasi global dengan mass production baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor,” ucapnya.

Berdasarkan pemetaan pengembangan rami ini, Sutarto menyebutkan sudah ada sinergi inter-kementerian, akademisi dan pelaku industri yang melakukan penelitian terkait upaya peningkatan skala produksi serat hingga 4-10 ton, teknik kultur jaringan untuk pembibitan dan diversifikasi produk unggulan.

“Untuk 2021 ini kita akan masuk pada tahap standarisasi proses dan kualitas produk serat rami, peningkatan produksi hingga 10 ton per tahun dan prototip produk unggulan. Penelitian juga masih berlanjut,” pungkasnya.