Unik, Perayaan Natal di Gereja Santa Theresia Semarang Bertema Covid-19

Editor: Makmun Hidayat

“Kita maknai bahwa Sang Terang, Sang Ilahi, mau merengkuh segala kegelapan, penderitaan umat manusia, yang tergambarkan dalam pandemi Covid-19. Nantinya pada 2021, harapannya, kehidupan manusia bisa menjadi lebih terang, cerah dalam perlindungan-Nya,” lanjut Romo Didik.

Di satu sisi, demi penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, selain mewajibkan memakai masker dan menjaga jarak, pihaknya juga membatasi jumlah jemaat yang hadir secara langsung dalam satu kesempatan.

“Kita batasi maksimal 150 orang, itu sudah termasuk dengan petugas yang ada. Sementara, jemaat kita mencapai 4.500 -an orang. Dalam satu hari, kita lakukan ibadah Misa tiga kali, mulai dari ini (Kamis-red) dan besok (Jumat-red). Selain itu, mereka yang tidak bisa hadir, juga bisa mengikuti melalui streaming,” lanjutnya.

Diakuinya, dengan adanya pembatasan tersebut, banyak umat yang kecewa dan sedih, namun mereka menerima karena keadaan pandemi Covid-19 yang mengharuskan kebijakan tersebut diambil.

“Teman-teman yang tidak terdaftar dalam daftar hadir Misa, bisa melakukan ibadah Misa di rumah lewat streaming,” tandasnya.

Romo Didik pun berpesan, agar seluruh jemaat dalam keadaan sehat, menjadikan momentum Natal, kelahiran Sang Juru Selamat menjadi masa yang penuh harapan.

“Yakinkan bahwa Yesus, Sang Juru Selamat bersedia untuk hadir menyertai langkah-langkah hidup kita, di tengah pandemi ini. Semoga kita tidak merasa sendiri, kita dikuatkan, disemangati sehingga kita bisa mengakhiri masa pandemi ini bersama-sama dengan baik.  Kita berusaha untuk bisa mengatasinya dan semoga kehadiran Sang Juru Selamat, sungguh nyata membawa keselamatan bagi kita semua,” pungkasnya.

Lihat juga...