Produk Anyaman Daun Lontar di Sikka Potensial Dikembangkan

Editor: Koko Triarko

Seneng juga dipergunakan untuk wadah  beras, kopi, gula, kue dan lainnya, untuk diantar ke tempat keluarga yang menyelenggarakan pesta, sehingga penjualannya meningkat saat ramai perhelatan pesta nikah.

“Pembeli Seneng yang terbuat dari anyaman daun lontar atau gebang ini bukan saja masyarakat kabupaten Sikka, tetapi kadang satu dua orang wisatawan asing. Saya tidak mengetahui anyaman ini dibeli untuk apa,” tuturnya.

Mery mengaku, perajin anyaman hanya menyetorkan hasil anyaman berupa Seneng, Laun, Tepa dan Sodu yang semuanya dipergunakan saat acara adat hantaran belis ke keluarga pengantin perempuan.

Menurutnya, penjualan produk anyaman di Kota Maumere memang lumayan bagus saat musim pesta, karena di perkotaan jarang ditemukan masyarakat yang bisa menganyam tempat perlengkapan menghantar belis.

“Saya bersyukur masih ada acara adat hantaran belis yang masih mempergunakan anyaman dari daun lontar. Kalau tidak ada acara ini,  produk anyaman pun tidak dibeli orang karena memang hanya untuk acara adat hantaran belis saja, tidak ada produk lainnya,” ungkapnya.

Lihat juga...