Petani Ceri Australia Berharap Lebih Banyak Pesanan dari Cina
CANBERRA – Jalanan di Kota Young, Australia, tahun ini sepi selama musim ceri, sebab perayaan tahunan dibatalkan karena kekhawatiran akan Covid-19. Meski demikian, gudang pengemasan Batinich Cherrymore Orchard terlihat sangat sibuk.
Di gudang pengemasan, lebih dari 30 pekerja memindahkan ceri yang sudah didinginkan ke dalam kotak. Setiap hari, sekitar delapan hingga 10 ton ceri akan dikirim ke berbagai toko swalayan di dalam dan luar negeri, termasuk Cina.
“Kami hanya menunggu persetujuan akhir,” kata Matthew Batinich dari Batinich Cherrymore Orchard, salah satu kebun terbesar di Young yang memiliki 65.000 lebih pohon buah dan 20 lebih varietas ceri.
“Kami berharap dalam 10 hingga 15 hari ke depan kami dapat mengirim lebih banyak buah ke Cina.”
Berjarak kurang dari dua jam perjalanan dari ibu kota Australia, Canberra, Young dikenal sebagai “Ibu Kota Ceri Australia”, dengan outputceri tahunan sekitar 4.000 ton.
Keluarga Batinich telah menanam ceri selama lima generasi dan menjualnya ke Cina selama tiga tahun. “Kami selalu memiliki pengalaman yang sangat baik dengan konsumen dan pelanggan Cina,” kata pria berusia 25 tahun itu di pertanian tersebut.
Batinich Cherrymore Orchard bukan satu-satunya kebun di Young yang mengekspor ceri ke Cina. Bahkan, banyak kebun buah setempat yang menjual ceri mereka di pasar Cina.
Namun, perkebunan ceri seperti Batinich Cherrymore di Young mengalami kesulitan selama setahun terakhir. “Kebakaran hutan mengakibatkan udara yang sangat panas,” katanya.
Musim ceri kali ini dimulai cukup berat dengan adanya hujan air dan es. “Hujan cukup banyak merusak buah ceri kami sebelumnya.”