Pengrajin Pigura dan Kaca Cermin Alami Penurunan Volume Penjualan

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LAMPUNG — Pedagang di pusat penjualan pigura dan kaca cermin Jalan Kartini dan Jalan Raden Intan, Tanjung Karang, Bandar Lampung mengalami penurunan volume penjualan.

Abdul Latif, pengrajin pigura menyebutkan, setiap bulan sebelum pandemi Covid-19 ia bisa menjual ratusan cermin yang telah dibingkai. Omzet penjualan kaca cermin, pigura sebutnya semula bisa mencapai Rp5 juta per bulan.

“Selama masa pandemi, omzet penjualan yang diperoleh olehnya hanya mencapai Rp3 juta. Penurunan omzet imbas daya beli masyarakat yang berkurang. Terlebih kaca cermin, pigura merupakan kebutuhan tersier yang bisa ditunda,” sebutnya kepada Cendana News di Lampung, Selasa (8/12/2020).

Meski permintaan menurun, Abdul Latif, menyebut usaha itu tetap ditekuninya. Sebab hasil kerajinan pigura, kaca cermin bisa dipajang pada tepi Jalan Raden Intan yang menjadi pusat penjualan cermin dan pigura.

“Bentuk dan ukuran kaca cermin dan pigura mengikuti tren masyarakat dan rumah,jika rumah minimalis maka pigura dan cermin kaca yang digunakan juga minimalis,” bebernya.

Abdul Latif, salah satu pembuat pigura dan cermin kaca di Jalan Raden Intan, Tanjung Karang, Bandar Lampung, Selasa (8/12/2020). Foto: Henk Widi

Zaelani, pengrajin pigura dan kaca cermin menyebut sejak belasan tahun lalu usaha tersebut jadi sumber penghasilannya. Usaha kecil tersebut di antaranya memproduksi pigura foto, cermin, lukisan, hiasan dinding.

Kreasi dan ketelatenan setiap pengrajin menjadi salah satu kunci menghasilkan karya seni sekaligus fungsional. Pigura misalnya, jenis alat yang dipergunakan untuk mempercantik foto dan lukisan tersebut dibuat dari kayu dan fiber atau polystirene.

Lihat juga...