Menangguk Untung dari Kreativitas Mengelola Objek Wisata
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Sanariah, salah satu pedagang yang merupakan istri Rusli menyebut, bisa menangguk keuntungan dengan berjualan. Menyediakan makanan dan minuman ringan juga memberi sumber penghasilan baginya. Pengunjung yang didominasi keluarga kerap mengajak serta anak-anak. Hidangan kopi, es dan makanan ringan jadi pilihan kala mengunjungi pantai Pedada.

“Kami sediakan kelapa muda yang bisa dinikmati pada saung bambu sembari bersantai,” cetusnya.
Semula hanya bisa mendapat omzet kurang dari Rp300.000 per hari semenjak objek wisata pantai ramai, ia bisa mengantongi lebih dari Rp500.000 per hari.
Pandemi Covid-19 sebut Sanariah membuat pantai terbuka yang memiliki pasir putih cukup diminati. Warga yang berada di sekitar pantai juga ikut menangguk keuntungan dengan penyewaan perahu, berjualan makanan tradisional.
Samiran, pedagang jagung bakar di pantai Pedada menyebut kerap berpindah lokasi. Ia akan berjualan ke lokasi yang ramai pengunjung kala liburan di pantai timur Lampung Selatan.
Berjualan di objek pariwisata sebagai kegiatan memanfaatkan momen memberi keuntungan baginya. Jenis jagung manis merupakan hasil pertanian warga yang memiliki nilai jual sebagi produk kuliner.
“Kunjungan wisatawan yang ramai membuat warga bisa menangguk untung yang lumayan,” cetusnya.
Selain di pantai Pedada, kreativitas pengelolaan juga dilakukan pada pantai Semukuk.