Uji Coba PTM di Banyumas Ditambah 10 Sekolah
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PURWOKERTO – Meskipun angka reproduksi efektif masih di bawah 1 persen dan angka mortality rate masih di bawah Provinsi Jateng maupun nasional, Kabupaten Banyumas memilih untuk lebih bersikap hati-hati dengan tidak terburu-buru memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sebaliknya, akan ada penambahan sekolah yang melakukan uji coba PTM.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, seharusnya hari ini dilakukan rapat evaluasi pemberlakuan PTM pada dua sekolah yang telah berlangsung dua minggu. Namun, mengingat posisi kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, maka evaluasi ditunda.
“Kalau dari angka-angka tolok ukur Covid-19, kita masih di bawah batas maksimal yang ditentukan WHO, sehingga sebetulnya sudah memenuhi syarat untuk diberlakukan pembelajaran tatap muka. Tetapi saya lebih memilih untuk bersikap hati-hati, jadi belum akan memberlakukan PTM secara serentak,” kata Husein, Kamis (5/11/2020).
Sebagai tindak lanjut dari PTM yang sudah berjalan dua minggu, Husein mengatakan, akan menambah 10 sekolah untuk uji coba PTM selama dua minggu ke depan. Untuk sekolah mana yang akan dipilih, masih dilakukan pemetaan oleh dinas terkait.
Menurutnya, jika dalam perkembangan selanjutnya ada kenaikan angka positivity rate, maka ada kemungkinan sekolah yang uji coba PTM kembali dievaluasi dan dikurangi. Namun, jika tidak ada peningkatan, maka jumlah sekolah yang mengikuti PTM bisa terus ditambah secara bertahap.
“Jadi sistemnya kita tarik ulur saja, sambil melihat perkembangan keadaan,” ucap Bupati.
Langkah hati-hati ini diambil Bupati, dengan pertimbangan penambahan angka positif Covid-19 di Banyumas masih terus terjadi. Dalam satu hari bisa bertambah sekitar 5 orang dari hasil pelacakan, belum lagi dari hasil pemeriksaan mandiri yang dilakukan masyarakat, paling tidak ada penambahan 1-2 orang.