Swasta Tertarik Investasi Industri Gula di Sambas
PONTIANAK — Perusahaan swasta PT Kalindo Inti Sejahtera (KIS) tertarik menanamkan modal industri gula di Sambas, Kalimantan Barat, dengan nilai Rp1,6 triliun.
“Ada potensi besar dari investasi tersebut tidak hanya keuntungan semata akan tetapi juga dalam rangka menyukseskan program pemerintah di bidang ketahanan pangan. Apalagi gula adalah komoditas strategis,” ujar Direktur Utama KIS Dony Rimba di Pontianak, Sabtu (21/11/2020).
Ia menambahkan pihaknya telah melakukan penandatanganan nota kesepakatan dengan Gubernur Kalbar Sutarmidji terkait investasi tersebut.
“Kita juga telah mengajukan kerja sama lahan dengan pemerintah daerah dan Kementerian Lingkungan Hidup seluas 19.700 hektare. Lahan tersebut akan ditanami tebu. Selain itu akan membangun pabrik pengolahan dari tebu menjadi gula kristal putih dan produk lainnya,” kata dia.
Terkait kepastian soal luas lahan saat ini pihaknya masih menunggu dari kementerian. Untuk itu dalam nilai investasi secara detail masih menghitung berapa yang harus dikeluarkan.
“Hal itu karena harus ada perlakukan khusus, mengingat jenis tanahnya dan iklim di kita yang curah hujannya tinggi. Tetapi perkiraan kami sekitar Rp1,6 triliun,” jelas dia.
Ia sendiri tidak memungkiri, investasi di sektor gula sangat berisiko. Pasalnya yang sudah ada sekarang, produksi gula dalam negeri terbilang rendah apabila dibandingkan dengan kebutuhan yang ada. Sehingga pemerintah terpaksa melakukan impor. Selain itu jenis tanah dan iklim sangat mempengaruhi hasil panen. Pihaknya terus mencari informasi dan meneliti tentang calon lokasi kebun tersebut.
“Masalah gula ini sangat kompleks karena kita perlu teknologi tertentu untuk pengolahan tanah. Begitu juga curah hujan yang tinggi dan musim kering yang tidak konstan, serta persoalan lainnya. Kami akan memakai konsultan dari Inggris di bidang ini. Mereka sudah berpengalaman 55 tahun dan bekerja di lebih 100 negara. Nanti kita lihat apa yang mereka temukan dan solusinya,” ungkap dia.