Peneliti UB Kembangkan Aplikasi ‘DETAK’ Bagi Penderita Jantung

MALANG — Sejumlah peneliti di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur mengembangkan aplikasi yang memberikan solusi terhadap masalah keterlambatan pasien yang mengalami serangan jantung/sindrome koroner akut (SKA) yang diberi nama “DETAK”.

Aplikasi “DETAK” atau DEteksi janTung secara cepAt dan akuraT adalah aplikasi berbasis algoritme artificial intelegence menggunakan ponsel pintar yang dibuat untuk memberikan solusi terhadap masalah keterlambatan pasien yang mengalami serangan jantung/sindrom koroner akut (SKA).

“Selain berguna untuk mengurangi keterlambatan pasien mencari pengobatan, DETAK juga berfungsi mengingatkan pasien untuk minum obat dan kontrol teratur. Pada aplikasi DETAK pasien dapat membaca artikel terkait dengan kesehatan jantung untuk awam,” kata Ketua Peneliti yang tergabung dalam kelompok kajian kardiovaskular Fakultas Kedokteran UB, Prof dr Mohammad Saifur Rohman, Sp.JP (K),PhD di Malang, Minggu (22/11/2020).

Keterlambatan pasien, katanya, utamanya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kewaspadaan terhadap gejala dan tanda SKA. Keterlambatan ini merupakan salah satu penyebab utama yang menjadikan serangan jantung menempati urutan kedua penyebab kematian di Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Dengan menggunakan aplikasi DETAK, lanjutnya, pasien diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait nyeri dada yang dialaminya dan akan diberitahukan kemana pasien harus mencari pertolongan.

Ia mengatakan apabila besar kemungkinan pasien mengalami SKA, akan diarahkan ke rumah sakit dengan dokter jantung dengan atau tanpa fasilitas yang dapat melakukan pemasangan stent/ring jantung.

Lihat juga...