Pembelajaran Tatap Muka di Sikka Diminta Dihentikan Sementara
Editor: Makmun Hidayat
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN1 Maumere Vitalis P.Sukalumba saat ditanyai mengaku selama masa zona hijau pihaknya tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan bupati Sikka.
Vitalis mengaku, pembelajaran tatap muka di sekolah tetap mengikuti protokol kesehatan sehingga peserta didik dibagi per shift agar ada jarak antara tempat duduk setiap siswa dan satu meja hanya dipergunakan oleh satu orang saja.
“Meskipun pembelajaran tatap muka dilaksanakan di sekolah tetapi kita tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Siswa dibagi sekolah per shift sehingga seminggu setiap siswa hanya tiga kali saja mengikuti pembelajaran tatap muka di kelas,” terangnya.
Sementara itu Agustinus Sani, salah seorang orang tua murid berharap agar pembelajaran tatap muka tetap dilaksanakan di kelas seperti yang selama ini dilakukan saat Sikka masuk zona hijau.
Menurut Agus, selama ini pembelajaran tatap muka tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga sebaiknya tetap berjalan seperti biasa apalagi anak didik hanya sekolah 2 hari sekali selama 3 jam saja.
“Sebaiknya tetap saja pembelajaran tatap muka tetap berlangsung. Yang penting tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat meningkat. Selama pembelajaran secara daring, anak-anak semakin malas belajar,” ungkapnya.
Agus menambahkan, selama belajar secara daring para murid hanya mengerjakan soal dan mencari jawaban melalui internet saja, apalagi anak-anak Kelas 1 Sekolah Dasar (SD) kalau tidak diajari membaca oleh guru maka mereka tidak bisa membaca dan menulis.